ISLAM NUSANTARA - NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Cari Disini

SALAAMUN QOULAN MIN ROBBIRROHIIM
Perseteruan panjang ummat islam sejak wafatnya Rosululloh SAW seakan tiada habisnya, saling mengkalim ahlus sunnah wal jama'ah, dengan memproklamirkan kebenaran keyakinannya, apa sebenarnya makna kebenaran itu, dimana kebenaran itu berada, milik siapa kebenaran itu sebenarnya?dan bagaimana kita mengetahui kebenaran itu sendiri?Mengapa Rosululloh SAW sangat menghormati agama lain?Dimanakah Kebenaran Islam?Agama islam sebagai panutan atau Agama islam anutan (yang dianut)?sebuah perbedaan tipis yang menjerumuskan Ummat.......
SELAMAT DATANG di PADEPOKAN WAHYU PAMUNGKAS

ANALISIS BEBAS yang Tidak ada batasan menurut kitab dari Prabu Jayabaya dalam Kitab Musarrar

ANALISIS BEBAS yang Tidak ada batasan menurut kitab dari Prabu Jayabaya dalam Kitab Musarrar

1. Nama rajanya Lung gadung rara nglikasi kemudian berganti gajah meta semune tengu lelaki. Enam puluh tahun menerima kutukan sehingga tenggelam negaranya dan hukum tidak karu-karuan. Hanya sebegitulah kemampuan masyarakat Desa.
Keterangan :
Lung Gadung Rara Nglikasi : Raja yang penuh inisiatif dalam segala hal, namun memiliki kelemahan suka wanita. Gajah Meta Semune Tengu Lelaki : Raja yang disegani/ditakuti, namun nista.
2.Uang anggris melawan uwang (jawa=dagu songgo uwang berarti bertopang dagu)maksudnya kira-kira Segepok uang  sebagai suap. Sawab (medan energy kesaktian) yang disuguhkan.Sebab saya diberi hidangan darah sepitrah (sepitrah=satu kali zakat fitarah=2,5 Kg) bermakna kira-kira dua setengah Cangkir besar berisikan darah. Kemudian negara geger. Tanah tidak berkasiat, pemerintah rusak. Rakyat celaka. Bermacam-macam bencana yang tidak dapat ditolak.

3. Negara rusak. Raja berpisah dengan rakyat. Bupati berdiri sendiri-sendiri. Kemudian berganti jaman Kutila. Rajanya Kara Murka. Lambangnya Panji loro semune Pajang Mataram.
Keterangan :
- Bupati berdiri sendiri-sendiri : Otonomi Daerah.
- Jaman Kutila : Reformasi
- Raja Kara Murka : Raja-raja yang saling balas dendam.
- Panji Loro semune Pajang Mataram : Dua kekuatan dalam satu kubu yang saling ingin menjatuhkan .


4. Nakhoda ikut serta memerintah. Punya keberanian dan kaya. Sarjana tidak ada
(tiap tahun aja mewisuda ribuan sarjana kok dianggap tidak ada sich?maksudnya orang yang arif dan bijaksana karena pada saat itu yang dimaksud sarjana adalah seorang yang telah lulus menimba ilmu seorang pujangga yang arif dan bijaksana). Rakyat sengsara. Rumah hancur berantakan diterjang jalan besar. Kemudian diganti dengan lambang Rara ngangsu, randa loro nututi pijer tetukar.
Keterangan :
- Nakhoda :
dilambangkan Nakhoda karena tidak memiliki pasukan laut, adanya tentara laut pada zaman Gajahmada pada kerajaan majapahit dan hanya Orang asing saat itu yang mengepalai perjalanan sebuah  kapal.
- Sarjana : Orang arif dan bijak.
- Rara Ngangsu, Randa Loro Nututi Pijer Atetukar :
Bangsawan wanita yang mencari air (maksudnya seorang bangsawan yang menimba ilmu),dua janda yang selalu mengikuti/mengintai untuk menggantikannya.

5. Tan kober apepaes, sinjang kemben tan tinolih itu sebuah lambang yang menurut Seh Ngali Samsujen datangnya Kala Bendu. Di Semarang Tembayat itulah yang mengerti/memahami lambang tersebut.
Keterangan :
Tan Kober Apepaes Tan Tinolih Sinjang Kemben : Raja yang tidak sempat mengatur negara sebab adanya masalah-masalah yang merepotkan (
Siapa yaaaaaaaaaaaaaaa…….?????).

6. Pajak rakyat banyak sekali macamnya.
Makin hari Semakin naik. Panen tidak membuat kenyang. Hasilnya berkurang. Orang jahat makin menjadi-jadi, orang besar hatinya jail. Makin hari makin bertambah kesengsaraan negara.

7. Hukum dan pengadilan negara tidak berguna. Perintah berganti-ganti. Keadilan tidak ada. Yang benar dianggap salah. Yang jahat dianggap benar. Setan menyamar sebagai wahyu. Banyak orang melupakan Tuhan dan orang tua.

8. Wanita hilang kehormatannya. Sebab saya diberi hidangan Endang
(seorang wanita) oleh ki Ajar. Mulai perang tidak berakhir. Kemudian ada tanda negara pecah.

9. Banyak hal yang luar biasa. Hujan salah waktu. Banyak gempa dan gerhana. Nyawa tidak berharga
(teroris kaleeee…). Tanah Jawa berantakan. Kemudian raja Kara Murka Kutila musnah (akibat dari sering balas dendam maka satu sama lain para penguasa pendendam akan musnah).

10. Kemudian kelak akan datang Tunjung Putih semune Pudak kasungsang. Lahir di bumi Mekah. Menjadi raja di dunia, bergelar Raja Amisan
, redalah kesengsaraan di bumi, nakhoda ikut ke dalam persidangan.
Keterangan :
- Tunjung Putih semune Pudak Kesungsang : Raja berhati putih namun masih tersembunyi (Satriya Piningit).
- Lahir di bumi Mekah : Orang Islam yang sangat bertauhid.
- Raja Amisan (amisan=bau kencur=masih amat sangat muda belia),
-Nakhoda= Orang Asing

11. Raja keturunan waliyullah. Berkedaton dua di Mekah dan Tanah Jawa. Letaknya dekat dengan gunung Perahu, sebelah barat tempuran. Dicintai pasukannya. Memang raja yang terkenal sedunia.
Keterangan :
- Berkedaton dua di Mekah dan Tanah Jawa : Orang Islam yang sangat menghormati leluhurnya dan menyatu dengan ajaran tradisi Jawa.


12. Waktu itulah ada keadilan. Rakyat pajaknya dinar sebab saya diberi hidangan bunga seruni oleh ki Ajar. Waktu itu pemerintahan raja baik sekali. Orangnya tampan senyumnya manis sekali.(wallhu a'lam bishshowab)



Bagikan artikel ini jika bermanfaat melalui: Facebook Twitter Google+
Posted by Mohammad Al Akbar, Published at 03:31 and have 0 komentar

No comments:

Post a Comment