JokoTingkir sebagai raja bergelar Sultan
Hadiwijaya (1568-1582), kedudukannya disahkan oleh Sunan Giri, segera mendapat
pengakuan dari adipati-adipati di seluruh Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan
salah seorang anak Sultan Prawoto yaitu Arya Pangiri diangkat menjadi adipati
Demak. Selain itu, salah seorang yang paling berjasa dalam membinasakan Arya
Penangsang yaitu Kyai Ageng Pemanahan (putra dari Kyai Ageng Anis yang mana
Anis adalah putra Kyai Ageng Selo) diberi imbalan daerah Mataram (sekitar kota
Gede dekat Yogyakarta) untuk ditinggali, yang juga membuat namanya lebih
dikenal dengan panggilan Kyai Gede Mataram. Kyai/Ki Ageng Pemanahan dalam waktu
singkat mampu membuat Mataram beserta rakyatnya maju. Namun sebelum dapat ikut
menikmati hasil, yang usahanya dilanjutkan oleh sang anak yaitu Sutowijoyo
(terkenal sebagai ahli peperangan yang nantinya ia lebih dikenal bernana
Senapati ing Alaga/panglima perang), di tahun 1575 meninggal. Sedangkan tujuh
tahun kemudian (1582) Joko Tingkir meninggal, yang mana pangeran Benowo
seharusnya menggantikannya ternyata disingkirkan Arya Pangiri dan akhirnya
hanya jadi adipati di Jipang.
Arya Pangiri diserang oleh Sutowijoyo yang dibantu pangeran Benowo, yang menghasilkan Sutowijoyo memindahkan Karaton Pajang ke Mataram dan ia menjadi raja bergelar Panembahan Senopati (1575-1601). Tapi pengangkatan dirinya sendiri menjadi raja Mataram memperoleh banyak tantangan, karena politik ekspansinya. Kecuali Blambangan yang tetap bertahan dan belum Islam sesuai cita-cita Sutowijoyo, seluruh Jawa termasuk Cirebon dikuasai. Ia yang meninggal di tahun 1601 dan dimakamkan di Kota Gede, berhasil meletakkan dasar-dasar kerajaan Mataram.
Arya Pangiri diserang oleh Sutowijoyo yang dibantu pangeran Benowo, yang menghasilkan Sutowijoyo memindahkan Karaton Pajang ke Mataram dan ia menjadi raja bergelar Panembahan Senopati (1575-1601). Tapi pengangkatan dirinya sendiri menjadi raja Mataram memperoleh banyak tantangan, karena politik ekspansinya. Kecuali Blambangan yang tetap bertahan dan belum Islam sesuai cita-cita Sutowijoyo, seluruh Jawa termasuk Cirebon dikuasai. Ia yang meninggal di tahun 1601 dan dimakamkan di Kota Gede, berhasil meletakkan dasar-dasar kerajaan Mataram.
Posted by 21:06 and have
0
komentar
, Published at
No comments:
Post a Comment