ISLAM NUSANTARA - NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Cari Disini

SALAAMUN QOULAN MIN ROBBIRROHIIM
Perseteruan panjang ummat islam sejak wafatnya Rosululloh SAW seakan tiada habisnya, saling mengkalim ahlus sunnah wal jama'ah, dengan memproklamirkan kebenaran keyakinannya, apa sebenarnya makna kebenaran itu, dimana kebenaran itu berada, milik siapa kebenaran itu sebenarnya?dan bagaimana kita mengetahui kebenaran itu sendiri?Mengapa Rosululloh SAW sangat menghormati agama lain?Dimanakah Kebenaran Islam?Agama islam sebagai panutan atau Agama islam anutan (yang dianut)?sebuah perbedaan tipis yang menjerumuskan Ummat.......
SELAMAT DATANG di PADEPOKAN WAHYU PAMUNGKAS

Akal dan Eksistensinya

Akal dan Eksistensinya

Diskusi Antara keberadaan Akal dan Pikiran.

Akal adalah sebuah kekuatan bagi jiwa berpikir, karena jelas bahwa kekuatan berpikir berbeda dengan jiwa yang berpikir. Sebab pelaku perbuatan (fa’il) sebenarnya adalah jiwa, sedangkan akal adalah alat bagi jiwa, dapat dipahami bahwa akal merupakan substansi yang sangat penting dalam diri manusia dan sebagai cahaya (nur) dalam hati yang berguna untuk mengetahui kebenaran dan kebatilan, mengatur dan mengendalikan jasmani. 
Akal tidak berada dalam otak/kepala manusia, Namun keberadaanya ada didalam hati yang damai.

Akal menuntun manusia menjalankan kebenaran dan kebaikan.
Akal memberi kebebasan kepada manusia untuk mencari dan menjalankan semua perintah-perintah ketuhanan, mencari dan bertauhid sehingga menemukan  wujud Tuhan dan agama adalah media manusia untuk menjalankan perintah Tuhannya.

Dengan akal, manusia dapat membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di dunia. Namun, segala yang dimiliki manusia tentu ada keterbatasan-keterbatasan sehingga ada pagar-pagar yang tidak dapat/tidak boleh dilewati.

Manusia akan berhenti dari aktivitas akalnya ketika akal telah sampai pada kulminasinya dan mencapai kepada keimanan mutlak, iman yang haq, iman yang tidak lagi yazidu wa yanqusu (naik dan turun)

Ketika berbicara tentang Tuhan, akhirat dan sesuatu yang berada di luar kemampuan pikiran...maka akal lah media penyambungnya. Akal lah penembus batasan batasan yang tak mampu ditembus oleh otak.

Bukti adanya titik lemah pada otak manusia, adalah adanya banyak hakekat yang tidak bisa dijelaskan olehnya, seperti: hakekat ruh, mimpi, jin, mukjizat, karamah, dan masih banyak lagi. 
Di sini letak kulminasi batas akhir dr akal...

Akal adalah substansi yang murni dari materi yang hubungannya dengan badan dalam bentuk yang mengatur dan mengendalikan. Mengikat/mengekang/mengendalikan/mengatur/menyusun/membentuk/merasakan  hawa nafsu.

Akal tidak bersemayam dalam kepala akan tetapi akal bersemayam  di dalam kalbu yang damai.... Al Aqlussalim fii Qolbis Saliiim.. Akal yang suci terdapat dalam jiwa yang bersih dan damai.. Alhamdulillah i Rabb al Alamin....




Bagikan artikel ini jika bermanfaat melalui: Facebook Twitter Google+
Posted by Mohammad Al Akbar, Published at 18:15 and have 0 komentar

No comments:

Post a Comment