Isra' dan mi'raj sebagai implementasi real dari munculnya Teori relatifitas
Albert Einstein dan bigbang theory by stephen hawkin.
E=Mc2 sebagai rumus fisika tatasurya,
sebuah penemuan rumus terbesar sepanjang sejarah yang ditelurkan oleh Albert
Einstein dalam tafakkurnya, dalam kontemplasi yang diuraikan dalam rumus sederhana itu jika simbol huruf E ditidurkan
menjadi simbol huruf W diterjemahkan menjadi simbol kata Allah dalam
tulisan arab... sementara simbol huruf M
diterjemahkan menjadi kata Muhammad.... dan simbol huruf C2 diterjemahkan
menjadi Clues....
sadar atau tidaknya einstein menemukan rumusan tata surya E=MC2 sesungguhnya Tuhan kita Allah SWT menitipkan pesan kepada seluruh makhluq di
alam semesta ini untuk mengupas apa dan siapa itu Muhammad secara menyeluruh, untuk
mengenal siapa pencipta alam semesta ini
Relativitas umum Einstein menggambarkan alam semesta sebagai suatu sistem
geometris tiga ruang dan satu dimensi waktu. Kehadiran massa, energi, dan
momentum (kuantutasi secara kolektif sebagai kepadatan massa-energi atau
tekanan-energi) yang dihasilkan dalam tekukan sistem koordinat ruang-waktu.
Secara epistimologi Enstein mampu
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara massa dan energi, melalui rumus yang
sangat terkenal E=mc2. Hubungan ini telah dibuktikan dengan peristiwa yang
sangat dramatis di dunia, ketika bom nuklir melepaskan energi dari massa di
Hiroshima dan Nagasaki pada akhir perang dunia kedua. secara istilah dan makna
inti dalam kajian fisika keislaman sering kita sebut di perjalanan isra' mi'raj
Nabi Muhammad SAW
Tak ada objek bermassa yang dapat bergerak dipercepat menuju kecepatan
cahaya. Hanya objek tak bermassa, seperti foton, yang dapat bergerak dengan
kecepatan cahaya. (foton tidak bergerak dipercepat menuju kecepatan cahaya,
tetapi foton selalu bergerak dengan kecapatan cahaya).
Tetapi bagi objek fisis, kecepatan cahaya adalah terbatas. Energi kinetik
pada kecepatan cahaya menjadi tak terbatas, jadi tidak pernah dapat dicapai
dengan percepatan.
Beberapa telah menunjukkan bahwa sebuah objek secara teori dapat bergerak
melebihi kecepatan cahaya, tetapi sejauh ini tidak ada entitas fisik yang dapat
menujukkan itu. Yang menarik adalah... Materi dasar Jibril adalah Cahaya..???
Adapun masalah Materi Muhamad SAW adalah tanah liat.. Entitas fisik.. Dr Arab
saudi (madinah) ke palestina lalu ke sidratul muntaha.. Balik lg ke madinah hanya
satu malam.. Jelas kecepatan cahaya..
Adapun kemungkinan nya fisik Muhamad SAW atom nya dirubah dalam kapsul
cahaya atau dibungkus dalam kapsul cahaya Sehingga menyerupai materi cahaya.
Seperti di kabbah..memiliki energi kuat.. Pun di al aqsa.. Hingga mampu
hantar ke langit lapis 7.. Mengingat baitul maqdis berkedudukan sebagai kiblat
bg agama samawi lainnya
Korelasi relatifitas dg teori bigbang.. Pada 1922, para ilmuwan menemukan
bahwa aplikasi dari persamaan medan Einstein pada bidang kosmologi menghasilkan
perluasan alam semesta. Einstein percaya bahwa alam semesta itu statis (dan
karena itu pemikiran persamaannya menjadi salah), penambahan konstanta
kosmologis pada persamaan medan, yang memungkinkan hasil statis.
Edwin Hubble, pada 1929, menemukan bahwa terdapat pergesaranmerah dari
bintang-bintang jauh, yang menyiratkan bahwa bintang-bintang itu bergerak
terhadap bumi. Alam semesta tampaknya berkembang. Einstein menghilangkan
kontanta kosmologis dari persamaannya dan menyebutnya sebagai kesalahan
terbesar dalam karirnya.
Pada 1990, ketertarikan pada konstanta kosmologis kembali ada dalam bentuk
dark energy. Solusi untuk teori medan kuantum telah menghasilkan sejumlah besar
energi dalam ruang hampa kuantum yang berakibat pada percepatan perluasan alam
semesta.
jikalau..... E=Mc2 (energy=massa constants)
(earth=molecules) (Allah=mohammed= clues)....
Warna yang terang dan gambaran yang
jelas adalah kerja "rotasi" alam makrokosmik dan alam
mikrokosmik yang disimbolkan " =
" dalam faham "lelaku kita" untuk mengurainya itu hal tersebut…
Awalnya manusia diajar dengan faham lewat "tulisan" disini
kebebasan fikir berkembang tidak ada
salah dan tdk ada benar yang ada apa adanya, yang kemudian dalam memberi makna
dan arti nyatanya adalah laku kita dalam penerapan untuk kenal "salah dan
benar" ...
Setelah ngaji Kitab, lalu ngaji Ucap kini Saatnya Ngaji Lelaku
Posted by 19:48 and have
0
komentar
, Published at
No comments:
Post a Comment